BORNED AS A WINNER

 KAU DILAHIRKAN SEBAGAI PEMENANG !


Coba kita bayangkan sebelum kita lahir ke dunia. Kita hanyalah satu dari dari JUTAAN SPERMA dan satu dari RATUSAN SEL TELUR. Jika saja PERTEMUAN antara sel telur dan sperma itu terlambat, atau bahkan sejam lebih lebih awal atau terlambat. Mungkin kita tidak akan pernah ada di dunia ini.

Tanpa kita sadari sesungguhnya pada hari disaat sel telur dan sperma bergabung itu, kita telah mengorbankan bahkan membunuh ratusan juta calon manusia lainnya. Karena memang hanya satu sperma saja yang diizinkan menemui pasangannya. Dan kandidat calon manusia yang lainnya harus tewas  dalam rahim ibu kita.

PEMENANG pada kompetisi di dalam rahim adalah anda. Kita adalah pemenang, bahkan sebelum kita lahir kita adalah pemenang. Hingga setelah kita lahir ke dunia ini, status pemenang tetap melekat dan  tidak bisa lepas dari diri kita. 
Hanya saja kesalahan dan dosa, membuat kita merasa tidak berharga. "PUTUS ASA" sedikit demi sedikit menempel hingga menutupi label “PEMENANG” yang sudah melekat pada diri kita.

Mungkin kita ingat saat kita kecil, kita sudah banyak diajarkan untuk tidak melakukan kesalahan. Kita sering menerima perintah “Hey.. jangan naik-naik, nanti jatuh!”, “jangan coret-coret di dinding!”, “jangan pulang malam!!”, jangan ini!!, jangan itu!!, “dasar anak nakal!!”, atau ketika kita menerima rapor akhir semester, “dasar anak bodoh!”. Namun IRONISnya komentar tersebut justru keluar dari mulut orang-orang terdekat kita, orang tua kita, guru kita, saudara kita.

Tidak ada yang salah dengan sebuah "KESALAHAN". Belajar dari kesalahanlah yang menjadikan kita semakin dewasa dan semakin ahli dalam menyikapi segala perubahan.

Orang yang sering melakukan kesalahan dan belajar untuk memperbaiki kesalahan itu jauh lebih "MANUSIA" dibanding orang yang tidak pernah salah karena TIDAK PERNAH berbuat apapun.

Pemenang sejati bukanlah seorang yang tidak pernah merasa  terluka. Pemenang bisa merasakan jatuh, sakit, kecewa, dicaci, dibohongi, diancam, difitnah, digosipkan, diadu domba, bahkan bersimbah darah. Siap menang berarti sekaligus harus siap kalah pula, dan masih banyak lagi hal-hal yang ditakuti dan dikhawatirkan oleh para pecundang.

Sering kita dengar bahwa musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri, itu benar! Kalahkan diri anda sendiri baru kita bisa mencapai tangga yang lebih tinggi, tidak ada kata terlambat untuk berubah!

Jika kita ingin menjadi pemenang, tapi takut menghadapi resiko, silakan tidur saja di ranjangmu, berselimut yang rapat dengan ketakutan dan bermimpilah untuk menjadi seorang pemenang!!! jadilah pemenang hanya di alam mimpi !.

Sadarilah, bahwa kita ditakdirkan 
menjadi seorang PEMENANG!

- MN MINISTRIES -
Photobucket
Photobucket
Photobucket