Seorang artis pencandu obat-obatan dan divonis oleh dokter bahwa dia terkena virus HIV, kini tergolek sekarat di rumahnya. Seorang teman datang untuk menghibur dan mencoba menguatkan imannya.
Namun dosa-dosa yang telah diperbuat sang artis ini telah membutakan nya sehingga dia merasa sangat putus asa. "Aku berdosa', katanya. "Aku telah menghancurkan hidupku sendiri dan kehidupan banyak orang di sekelilingku. Sekarang aku tersiksa dan tidak ada lagi yang bisa aku perbuat untuk memperbaikinya. Aku akan masuk neraka."
Temannya ini melihat ada sebuah potret gadis kecil yang cantik dan lucu dengan figura indah di atas meja kecil di samping tempat tidur sang artis. Lalu dia bertanya,"Foto siapa ini?"
Mendengar pertanyaan itu, si artis bangkit semangatnya dan menjawab dengan antusias, " Itu putriku. Dia adalah mutiara hidupku. Satu-satunya yang terindah yang aku miliki."
"Apakah kamu akan menolongnya jika dia mendapat kesulitan atau apakah kamu memaafkannya apabila dia melakukan kesalahan. Apakah kamu masih menyayanginya?", tanya sang teman.
"Tentu saja," jawab sang artis. "Aku akan melakukan apapun demi dia. Mengapa kamu bertanya seperti ini?"
"Saya ingin kamu tahu bahwa Tuhan juga punya foto dirimu di atas mejanya. bahkan Tuhan melukismu di telapak tangan-Nya"
Sang artis tersentak kaget dan kemudian menangis haru karena baru menyadari bahwa Tuhan selalu perduli dan tak pernah meninggalkannya .
====MN====
Apakah kita lupa, bahwa kita ini milik kepunyaan Tuhan? Apakah kita lupa pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib adalah untuk membuktikan kepada kita bahwa kita ini berharga dan mulia.
Kita sangat sangat dikasihi-Nya.
Seburuk apapun kesalahan dan pelanggaran kita, Tuhan mau mengampuninya. Kasih-Nya menutupi semuanya.
Tuhan melukis hidupmu dengan tangan-Nya sendiri.
Tuhan bukan hanya mempunyai foto diri kita, tapi juga keseluruhan hidup kita.
Kita harus bersyukur karena Tuhan selalu perduli dan memperhatikan kita.
2 comments:
Nice to be here :)
@Ronny Dee: -̶̶•-̶̶•̸Ϟ•̸Thank You•̸Ϟ•̸-̶̶•-̶ ™ for Visit my Blog. ☺ Gbu
Post a Comment