"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Mar 2:17)
Betapa seringnya kita melihat orang-orang yang tidak disangka-sangka kemudian dipakai Tuhan secara luar biasa. Bisa jadi mereka dulunya orang-orang jahat, pendosa dengan catatan masa lalu yang sangat kelam, bahkan yang tadinya begitu erat dengan kuasa kegelapan , terikat narkoba, residivis, dsb. yang secara logika tidak akan mungkin bisa berbalik 180 derajat. Tetapi ternyata kita terkejut melihat transformasi yang terjadi atas mereka. Bisa jadi pula mereka tadinya kita kenal sebagai orang yang penuh kelemahan. Tidak berani tampil di muka umum, tidak pandai berbicara, bukan orang yang peduli, punya inisiatif, dan sebagainya, tetapi kemudian mereka tampil melayani Tuhan dengan hebat.
Manusia memang sering mengukur dari kemampuan individu. Dalam dunia pekerjaan pun orang-orang yang dipilih kerja biasanya adalah orang-orang yang dianggap punya kemampuan menonjol, punya pengalaman segudang atau punya gelar bertumpuk. Tetapi anehnya Tuhan justru memilih orang-orang yang biasa, orang-orang yang mungkin tidak menonjol bahkan mungkin tidak berguna dalam pandangan manusia untuk dipakai secara luar biasa. Kita menemukan begitu banyak orang-orang seperti ini dalam alkitab, dan inipun masih berlaku hingga hari ini.
Orang-orang biasa diubahkan lalu dipakai melakukan hal-hal luar biasa untuk Tuhan. Tuhan sangat suka melakukan itu. Ada banyak tokoh-tokoh yang dipakai Tuhan secara luar biasa itu bukanlah berasal dari orang-orang yang punya latar belakang hebat.
Musa mengaku sebagai orang yang tidak pandai bicara, berat mulut dan berat lidah. (Keluaran 4:10). Tapi lihatlah bagaimana hebatnya ia kemudian memimpin bangsa Israel yang tegar tengkuk selama 40 tahun.
Daud adalah anak yang masih kemerahan (1 Samuel 17:42) ketika dipilih untuk menjadi raja, bahkan dia pula yang tampil untuk melawan Goliat, raksasa dengan perlengkapan perang lengkap, dan bukan seorang ahli perang, bertubuh sama besarnya atau pintar menyusun strategi.
Yefta adalah anak pelacur (Hakim Hakim 1:11), seorang anak yang berasal dari keluarga broken home yang terbuang dari keluarga dan masyarakat. Tapi kemudian ia bisa dipakai Tuhan sebagai pahlawan.
Jangan lupakan pula sosok Paulus yang tadinya dikenal sebagai pembantai orang kristen kemudian bisa berubah menjadi tokoh yang dikenal sangat radikal dan total dalam menyampaikan firman Tuhan hingga ke Asia sekalipun. Setelah diubahkan dan dipakai Tuhan, Paulus tidak lupa diri. Ia tetap sadar akan status masa lalunya dan tetap bersyukur bahwa ia diselamatkan bahkan dipilih untuk melakukan sebuah pekerjaan mulia. Ia mengatakan "Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah." (1 Korintus 15:9).
Dari pandangan manusia mungkin seperti itulah adanya. Dia tadinya adalah orang yang kejam, pelaku kejahatan terhadap orang percaya. Paulus sadar betul akan masa lalunya, dari orang yang kejam dan jahat lalu bertobat, berubah dan berbalik total, dari Saulus menjadi Paulus, itu bukanlah karena kehebatannya, melainkan berasal dari kasih karunia Tuhan, yang tidak akan pernah sia-sia dan akan selalu menyertai dirinya dalam menjalankan misinya. Paulus tidak akan pernah berhenti bersyukur setelah diselamatkan dan dipilih Tuhan, untuk itu dia menyerahkan seluruh sisa hidupnya untuk pekerjaan Tuhan, apapun resikonya dengan penuh sukacita.
Tuhan mau pakai orang-orang biasa seperti anda dan saya untuk melakukan pekerjaanNya. Kita mungkin bukanlah superhero, bukan orang yang berpengaruh di dunia, bukan orang terkaya, mungkin pula bukan orang berpendidikan tinggi dan sebagainya. Mungkin masa lalu kita kelam, penuh dosa. Mungkin kita beranggapan kita tidak ada apa-apanya dan sama sekali bukan dalam kapasitas atau pada tempatnya untuk bisa dipakai Tuhan. Mungkin kita berpikir bahwa kita mudah takut, penuh kelemahan dan sebagainya. Tetapi Tuhan tetap bisa pakai kita. Dan Tuhan sering melakukan hal itu. Mengapa? Lihat apa kata Tuhan: "Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia." (1 Korintus 1:25).
Di tangan Tuhan, orang-orang biasa yang penuh kelemahan bisa diubahkan menjadi luar biasa. Sejak jaman dulu hingga hari ini kita terus melihat bagaimana firman ini dinyatakan. Paulus punya catatan masa lalu yang suram. Tokoh-tokoh besar dalam alkitab pun sama seperti kita merupakan manusia biasa yang punya keterbatasan, kelemahan, punya rasa takut, pernah mengalami putus asa, kesepian dan lain-lain. Tapi jika Tuhan bisa mengubah dan memakai mereka secara luar biasa menjadi siapa mereka seperti yang kita kenal hari ini, mengapa tidak bagi kita? Sebab firman Tuhan berkata "Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti" (1 Korintus 1:27-28). Dan ini bertujuan "supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah." (ay 29). Kita tidak perlu merasa rendah diri, merasa tidak sanggup untuk melakukan pekerjaan Tuhan.
Ingatlah bahwa mereka yang dipilih Tuhan selama ini pun adalah orang-orang biasa yang sama seperti kita juga. Punya kelemahan, keterbatasan, pernah takut, pernah lemah, dan lain-lain, tetapi di tangan Tuhan mereka bisa diubahkan secara luar biasa. Seringkali pertanyaan yang diberikan Tuhan bukanlah kita bisa atau tidak, tetapi apakah kita mau atau tidak. Apakah kita memiliki ketaatan, kerendahan hati dan kesediaan untuk mau diubahkan Tuhan dan dipakaiNya. Maukah kita melayani Tuhan, menjadi perantara, agenNya di dunia ini, menjadi terang dan garam, memberkati orang-orang disekitar kita? Kesediaan kita, dan bukan kehebatan kita, itulah yang diinginkan Tuhan.
Hendaklah kita sepikir dengan Paulus, menyadari bahwa keselamatan yang diberikan kepada kita merupakan kasih karunia Allah dan bukan karena kehebatan kita. Bersyukurlah senantiasa untuk itu dan manfaatkanlah untuk mewartakan firman Tuhan membawa berkat bagi orang lain. Dengarkan panggilan Tuhan bagi anda dan lakukanlah bersama-sama dengan Tuhan yang akan selalu menyertai diri anda. Jika Paulus bisa melakukannya, kita pun bisa. Karena bukan karena kehebatan kita, tetapi kasih karunia Tuhanlah yang memampukan semua itu. GBU...(^.^)
Gbu,
MICKO SUGIRI
Manusia memang sering mengukur dari kemampuan individu. Dalam dunia pekerjaan pun orang-orang yang dipilih kerja biasanya adalah orang-orang yang dianggap punya kemampuan menonjol, punya pengalaman segudang atau punya gelar bertumpuk. Tetapi anehnya Tuhan justru memilih orang-orang yang biasa, orang-orang yang mungkin tidak menonjol bahkan mungkin tidak berguna dalam pandangan manusia untuk dipakai secara luar biasa. Kita menemukan begitu banyak orang-orang seperti ini dalam alkitab, dan inipun masih berlaku hingga hari ini.
Orang-orang biasa diubahkan lalu dipakai melakukan hal-hal luar biasa untuk Tuhan. Tuhan sangat suka melakukan itu. Ada banyak tokoh-tokoh yang dipakai Tuhan secara luar biasa itu bukanlah berasal dari orang-orang yang punya latar belakang hebat.
Musa mengaku sebagai orang yang tidak pandai bicara, berat mulut dan berat lidah. (Keluaran 4:10). Tapi lihatlah bagaimana hebatnya ia kemudian memimpin bangsa Israel yang tegar tengkuk selama 40 tahun.
Daud adalah anak yang masih kemerahan (1 Samuel 17:42) ketika dipilih untuk menjadi raja, bahkan dia pula yang tampil untuk melawan Goliat, raksasa dengan perlengkapan perang lengkap, dan bukan seorang ahli perang, bertubuh sama besarnya atau pintar menyusun strategi.
Yefta adalah anak pelacur (Hakim Hakim 1:11), seorang anak yang berasal dari keluarga broken home yang terbuang dari keluarga dan masyarakat. Tapi kemudian ia bisa dipakai Tuhan sebagai pahlawan.
Jangan lupakan pula sosok Paulus yang tadinya dikenal sebagai pembantai orang kristen kemudian bisa berubah menjadi tokoh yang dikenal sangat radikal dan total dalam menyampaikan firman Tuhan hingga ke Asia sekalipun. Setelah diubahkan dan dipakai Tuhan, Paulus tidak lupa diri. Ia tetap sadar akan status masa lalunya dan tetap bersyukur bahwa ia diselamatkan bahkan dipilih untuk melakukan sebuah pekerjaan mulia. Ia mengatakan "Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah." (1 Korintus 15:9).
Dari pandangan manusia mungkin seperti itulah adanya. Dia tadinya adalah orang yang kejam, pelaku kejahatan terhadap orang percaya. Paulus sadar betul akan masa lalunya, dari orang yang kejam dan jahat lalu bertobat, berubah dan berbalik total, dari Saulus menjadi Paulus, itu bukanlah karena kehebatannya, melainkan berasal dari kasih karunia Tuhan, yang tidak akan pernah sia-sia dan akan selalu menyertai dirinya dalam menjalankan misinya. Paulus tidak akan pernah berhenti bersyukur setelah diselamatkan dan dipilih Tuhan, untuk itu dia menyerahkan seluruh sisa hidupnya untuk pekerjaan Tuhan, apapun resikonya dengan penuh sukacita.
Tuhan mau pakai orang-orang biasa seperti anda dan saya untuk melakukan pekerjaanNya. Kita mungkin bukanlah superhero, bukan orang yang berpengaruh di dunia, bukan orang terkaya, mungkin pula bukan orang berpendidikan tinggi dan sebagainya. Mungkin masa lalu kita kelam, penuh dosa. Mungkin kita beranggapan kita tidak ada apa-apanya dan sama sekali bukan dalam kapasitas atau pada tempatnya untuk bisa dipakai Tuhan. Mungkin kita berpikir bahwa kita mudah takut, penuh kelemahan dan sebagainya. Tetapi Tuhan tetap bisa pakai kita. Dan Tuhan sering melakukan hal itu. Mengapa? Lihat apa kata Tuhan: "Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia." (1 Korintus 1:25).
Di tangan Tuhan, orang-orang biasa yang penuh kelemahan bisa diubahkan menjadi luar biasa. Sejak jaman dulu hingga hari ini kita terus melihat bagaimana firman ini dinyatakan. Paulus punya catatan masa lalu yang suram. Tokoh-tokoh besar dalam alkitab pun sama seperti kita merupakan manusia biasa yang punya keterbatasan, kelemahan, punya rasa takut, pernah mengalami putus asa, kesepian dan lain-lain. Tapi jika Tuhan bisa mengubah dan memakai mereka secara luar biasa menjadi siapa mereka seperti yang kita kenal hari ini, mengapa tidak bagi kita? Sebab firman Tuhan berkata "Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti" (1 Korintus 1:27-28). Dan ini bertujuan "supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah." (ay 29). Kita tidak perlu merasa rendah diri, merasa tidak sanggup untuk melakukan pekerjaan Tuhan.
Ingatlah bahwa mereka yang dipilih Tuhan selama ini pun adalah orang-orang biasa yang sama seperti kita juga. Punya kelemahan, keterbatasan, pernah takut, pernah lemah, dan lain-lain, tetapi di tangan Tuhan mereka bisa diubahkan secara luar biasa. Seringkali pertanyaan yang diberikan Tuhan bukanlah kita bisa atau tidak, tetapi apakah kita mau atau tidak. Apakah kita memiliki ketaatan, kerendahan hati dan kesediaan untuk mau diubahkan Tuhan dan dipakaiNya. Maukah kita melayani Tuhan, menjadi perantara, agenNya di dunia ini, menjadi terang dan garam, memberkati orang-orang disekitar kita? Kesediaan kita, dan bukan kehebatan kita, itulah yang diinginkan Tuhan.
Hendaklah kita sepikir dengan Paulus, menyadari bahwa keselamatan yang diberikan kepada kita merupakan kasih karunia Allah dan bukan karena kehebatan kita. Bersyukurlah senantiasa untuk itu dan manfaatkanlah untuk mewartakan firman Tuhan membawa berkat bagi orang lain. Dengarkan panggilan Tuhan bagi anda dan lakukanlah bersama-sama dengan Tuhan yang akan selalu menyertai diri anda. Jika Paulus bisa melakukannya, kita pun bisa. Karena bukan karena kehebatan kita, tetapi kasih karunia Tuhanlah yang memampukan semua itu. GBU...(^.^)
Gbu,
MICKO SUGIRI
No comments:
Post a Comment